Amaedola Peribahasa Nias

AMAEDOLA (PERIBAHASA ASLI NIAS) berfungsi menyampaikan pengajaran, teladan dan sindiran dengan ciri memperhalus sehingga tidak mudah terasa di hati. AMAEDOLA mencerminkan Watak dan Budaya suku Nias yang perlu dilestarikan. Mari dukung "NIAS PULAU IMPIAN". YA'AHOWU !!

Tampilkan postingan dengan label A. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label A. Tampilkan semua postingan

Kamis, 18 Mei 2017

Amaedola Nias 141


Afeto gӧ ni'andrӧ-andrӧ, 
Afoe ji lӧ aoha gӧlӧ, 
Ami nidanӧ legaitӧ.

Terjemahan:
Pahit rasanya makanan hasil pengemisan, Sepat rasanya yang tidak halal, Manis rasanya hasil keringat.

 
Artinya:
  Lebih nikmati hasil jerih payah sendiri daripada pemberian orang atau hasil jarahan (korupsi).

Jumat, 24 Maret 2017

Amaedola Nias 135




ARÖU'Ö-RÖU'Ö DANÖ BA ÖHUNDA-HUNDA, HATÖ-HATÖ'Ö MBANUA BA IHÖTÖ ARÖU

Terjemahan :
Bumi yang kau pijak, langit yang kau dekatkan.


Artinya :
Orang-orang yang selalu memusuhi saudara, tetapi orang lain dia anggap dekat.

Rabu, 18 Januari 2017

Amaedola Nias 129



Asu Soyo Ifelai-felai Gogo Nasu Saito

Terjemahan :
Anjing hitam bokongnya dijilat anjing Merah.

Arti:
Orang yang suka minta-minta posisi, apapun dia turuti asal jadi.

Minggu, 06 November 2016

Amaedola Nias 120


ALIO NIKAONI MOROI BAZOGAONI

Terjemahan:
LEBIH CEPAT YANG DIPANGGIL DARIPADA YANG MEMANGGIL


Artinya:
Orang yang selalu lambat dalam sesuatu hal. Selalu mengabaikan waktu dalam bertindak, sehingga dia akan ketinggalan.

Selasa, 11 Oktober 2016

Amaedola Nias 113


Awena Mambu Fangöna, Awena Mambu Gari,
No So Ba Doyo Nora Nemali

Terjemahan:
Baru bikin pedang, baru buat keris, musuh sudah ada di depan tangga
.

 
Artinya:
Peribahasa sindiran buat orang yang (selalu) terlambat dalam mempersiapkan sesuatu.

Amaedola Nias 112

Amagu Yawa Mbanua, Inagu Tou Tanö 
Dozi Sangerogö Tanö
Tosasa Bagamozua


Terjemahan:
Ayahku langit, Ibuku Tanah
Siapa pun yang melupakan tanah, akan sengsara akhirnya
.

 
Arti | Makna | Interpretasi:
Meskipun kita telah meraih sukses dimana mana, tetapi kalau melupakan "Tanah sendiri,atau kampung sendiri" akan kehilangan semua yang didapatnya karena tidak memiliki identitas lagi. Tanah itu ibarat ibu yang melahirkan, menyusui dan membesarkan.